Tentunya bukan tanpa alasan kenapa NDT Ultrasonic Testing lebih unggul dibanding dengan metode pengujian lainnya. Dalam NDT (Non Destructive Test) sendiri, metode pengujian yang lebih sering dipilih adalah dengan Ultrasonic Testing.
Metode Ultrasonic Testing sendiri dikenal memiliki cukup banyak keunggulan. Misalnya saja seperti memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Utamanya dalam menentukan posisi dari reflektor. Selain itu pada saat mengestimasi ukuran dan bentuknya.
Pengujian dengan metode ini juga dikenal memiliki sensitivitas tinggi. Utamanya pada permukaan dan sub-permukaan objek. Intinya, jika dibanding dengan metode NDT lainnya, metode Ultrasonic Testing ini dikatakan jauh lebih sempurna.
Fungsi dan Tujuan Ultrasonic Testing
Pengujian Ultrasonic umumnya digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada material baja serta logam paduan lainnya. Meskipun demikian, Ultrasonic Testing juga bisa digunakan untuk pengujian pada beton dan kayu. Atau bisa untuk menguji komposit yang memiliki resolusi gelombang ultrasonic lebih rendah.
Itulah kenapa kini metode Ultrasonic Testing ini banyak digunakan hampir di semua sektor industri. Mulai konstruksi, aerospace, otomotif, transportasi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ternyata fungsi dan tujuan dari metode ini tidak hanya sebatas untuk mendeteksi cacat dan retak saja. Pasalnya metode ini pun bisa digunakan untuk kepentingan-kepentingan penelitian lainnya. Misalnya saja seperti:
- Bidang Geologi
Ternyata metode Ultrasonic Testing ini bisa diaplikasikan pada bidang geologi. Misalnya saja untuk mengetahui karakteristik fisik dari batu pasir. Metode ini nyatanya menjadi solusi lainnya dalam menganalisa pengaruh porositas terhadap kecepatan dan atenuasi dari sinyal gelombang.
- Pengukuran Speed dan Impedensi Akustik pada Tanah Liat
Ternyata metode Ultrasonic Testing pun bisa dimanfaatkan untuk mengukur speed dan impedensi akustik pada tanah liat.
Metode Pengujian dalam Ultrasonic Testing
Secara umum, NDT Ultrasonic Testing didasarkan pada penangkapan dan kuantifikasi gelombang pantul atau pulse-echo. Atau dalam istilah lain sering juga dikenal dengan gelombang yang ditransmisikan (melalui transmisi).
Sementara itu, terkait dengan metode pengujian dalam Ultrasonic Testing sendiri dikenal dengan dua metode. Pertama adalah Contact Testing. Dan yang kedua adalah Immersion Testing.
- Contact Testing
Pada metode Contact Testing ini, probe langsung ditempelkan pada material yang sedang diuji dengan menggunakan perantara berupa couplant. Probe sendiri merupakan kabel penghubung yang pada ujungnya diberi penjepit.
- Immersion Testing
Pada metode Immersion Testing ini umumnya antara probe dan material yang dites tidak saling bersentuhan. Namun ada media perantara diantara keduanya. Misalnya saja seperti air.
Jenis Instrumen dari Ultrasonic Testing
Secara umum jenis instrumen dari Ultrasonic Testing bida dibedakan menjadi dua. Pertama adalah Wall Thickness. Dan kedua adalah Flaw Detector.
- Wall Thickness
Wall Thickness umumnya digunakan untuk mengetahui ketebalan material yang akan diuji. Pada UT jenis ini, data yang ditampilkan adalah data berbentuk digital berupa angka ketebalan material yang sedang diuji.
- Flow Detector
Flow Detector umumnya digunakan untuk menguji bahan yang digunakan untuk mendeteksi adanya cacat yang terdapat dalam material uji. Sementara itu jenis cacat yang bisa dideteksi adalah crack, porosity, incomplete penetration, slag, hingga incomplete fusion. Sementara itu data yang ditampilkan umumnya dalam bentuk pulsa.
Keunggulan dari Ultrasonic Testing
Tentunya bukan tanpa alasan kenapa kini banyak yang memilih menggunakan metode Ultrasonic Testing. Apalagi jika bukan keunggulan yang dimiliki metode tes NDT yang satu ini. Hal seperti ini paling tidak bisa menjadi pertimbangan pada saat ingin memilih metode tes NDT.
Secara umum, terdapat dua keunggulan Ultrasonic Testing dibanding metode NDT lainnya. Pertama adalah metode Ultrasonic Testing lebih mampu mendeteksi kedalaman cacat, posisi, hingga dimensi cacat.
Sementara itu kelebihan kedua adalah lebih mampu mendeteksi cacat-cacat laminasi. Utamanya yang tidak bisa dideteksi pada saat menggunakan metode Radiography Test, Penetrant Test, dan Magnetic Test.
Cara Kerja dari Ultrasonic Testing
Secara mudahnya, prinsip kerja dari UT ini adalah dengan cara mengidentifikasi dan kuantifikasi gelombang ultrasonik yang dipantulkan objek (pulse echo). Atau dengan kata lain bisa dikatakan juga dengan melakukan identifikasi dan kuantifikasi gelombang ultrasonik yang dikirim melalui transmisi.
Sistem UT sendiri pada dasarnya terdiri dari rangkaian pemancar atau transmitter, penerima atau receiver, transducer, dan perangkat display. Rangkaian tersebut nantinya akan membentuk sebuah sistem yang akan memberikan informasi terkait dengan lokasi dan ukuran retak atau cacat pada objek yang diteliti.
Pada dasarnya cara kerja dari metode UT ini sangatlah simpel. Meskipun demikian tetap saja butuh kompetensi khusus dalam hal pengoperasiannya. Sehingga wajar saja yang kemudian meminta bantuan ke Konsultan Jasa Uji NDT Ultrasonic Testing.