Mengulik Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Mataram Islam

Membahas tentang kerajaan-kerajaan islam, sulit rasanya untuk tidak menyebutkan Mataram Islam. Kesultanan Mataram ini memiliki wilayah yang luas, dengan corak Islam yang sangat kental. Kerajaan Mataram Islam bermula pada tahun 1586 Masehi.

Wilayahnya hanya merupakan bagian dari Kerajaan Pajang. Danang Sutawijaya pun berhasil menyatukan sejumlah wilayah, dan berbalik melawan Kesultanan Pajang. Untuk lebih lengkapnya mengenai pendirian hingga keruntuhan Kerajaan Mataram, simak ulasannya berikut ini.

Kilas Sejarah Kerajaan Mataram Islam

Berakhirnya Kesultanan Pajang, merupakan awal terbentuknya Mataram Islam. Sejarah awal terbentuk hingga keruntuhannya juga menarik dibahas. Ini dia ulasan selengkapnya.

1. Sejarah Awal

Alas Mentaok yang diberikan Sultan Pajang kepada Ki Ageng Pemanahan merupakan wilayah awal kerajaan besar ini. Ki Agen Pemanahan ini masih memiliki garis keturunan Raja Mataram Kuno. Hutan Mentaok ini diberikan atas jasa beliau dalam membantu peperangan melawan Kerajaan Jipang.

Tahun 1584 merupakan awal deklarasi Panembahan Senopati atas berdirinya Mataram. Walaupun belum diakui Pajang, Alas Mentaok tetap berdiri sebagai kerajaan dan hingga saat ini dikenal sebagai kawasan Yogyakarta.

Keruntuhan Kesultanan Pajang pada tahun 1587 benar-benar mengakui Mataram Islam sebagai kerajaan. Lokasi berdiri awalnya ada di Alas Mentaok atau yang saat ini disebut Kotagede, Yogyakarta.

2. Era Panembahan Senopati

Masih membahas Panembahan Senopati. Raja pertama Mataram Islam ini berhasil memperluas wilayahnya sampai ke Jawa Timur, Bengawan Solo, hingga sebagian Jawa Barat. Hanya saja upayanya untuk menguasai Banten gagal lantaran tidak masifnya transportasi air yang dimiliki Mataram.

Era kejayaan Mataram Islam memang ada di masa kepemimpinan Panembahan Senopati. Beliau akhirnya wafat pada tahun 1601. Penerusnya adalah Raden Mas Jolang yang merupakan ayah dari Sultan Agung.

3. Perluasan Wilayah yang Masif

Kerajaan Mataram Islam semakin meluaskan wilayahnya secara masif. Era Anyarakrakusuma menjadikan Mataram sebagai negara yang kuat. Kesultanan ini pun berhasil menyatukan wilayah dari Madura hingga Kalimantan Barat atau Sukadana.

Sayangnya, VOC atau loji perdagangan Hindia Belanda banyak turut campur dalam urusan kerajaan ini. Kepemimpinan Anyakrakusuma pun akhirnya tidak memberi izin Loji Hindia Belanda untuk berdagang di wilayah pantai utara. Hal inilah yang menjadi titik awal pergolakan Mataram dengan Belanda.

4. Perjanjian Giyanti

Belanda tidak tinggal diam melihat sepak terjang Mataram yang mengganggunya. Politik adu domba pun dilancarkannya untuk memecah belah Mataram. Hal ini yang menjadi titik awal keruntuhan Mataram Islam. Kesultanan Mataram Islam menjadi negara protektorat Belanda menjelang keruntuhannya.

Akhirnya sampai pula pada perpecahan yang menghasilkan Perjanjian Giyanti. Perjanjian bersejarah ini berisikan kesepakatan untuk membagi Mataram menjadi dua wilayah kepemimpinan. Wilayah pertama adalah Nagari Kesunanan Surakarta. Sedangkan yang kedua adalah Nagari Kasultanan Ngayogyakarta.

Perjanjian Giyanti sepakat ditandatangani pada tanggal 13 Februari 1755. Sahnya perjanjian ini membuat secara hukum Mataram Islam berakhir kejayaan dan pengaruh kekuasannya.

Daftar Raja-raja yang Memerintah Mataram Islam

Ada banyak pemimpin yang lahir dari kerajaan besar ini. Raja-raja yang gemilang lahir dari kerajaan yang besar. Selain Anyakrakusuma, ada sejumlah pemimpin Mataram lainnya yang bisa Anda ketahui. Ini dia ulasannya.

Itu dia sekilas mengenai Kerajaan Mataram Islam. Kejayaan dan keruntuhannya sarat akan hikmah yang bisa diambil. Bagi yang ingin memperkaya pengetahuan sejarah, onoini.com dapat menjadi referensi situs yang cocok sebagai bacaan Anda.